Free Baby Cursors at www.totallyfreecursors.com
Curly Awkward

cekidooot curly's

kemoooon on Twitter :)

Kamis, 16 Februari 2012

Pesantren Kilat Sebagai Alternatif Penanggulangan Kenakalan Remaja


A.            Tujuan Pesantren Kilat untuk Remaja

          Tujuan pesantren kilat yakni untuk menanamkan iman dan taqwa yang lebih kuat lagi. Sebab goresan – goresan iman dan taqwa yang terus menerus pada jiwa remaja akan menimbulkan dampak positif dalam perkembangan moralnya dimasa yang akan datang. Selain itu, tujuan dari diadakannya pesantren kilat adalah untuk mempererat hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan antar sesama manusia dan membentuk kepribadian remaja menjadi kepribadian yang kental dengan nuansa islami.
   Jika dibahas lebih khusus lagi, maka sesungguhnya tujuan pesantren kilat antara lain:

1.             Peningkatan keTauhidan
Remaja sering kali membuat sensasi – sensasi untuk mencari perhatian publik. Namun terkadang sensasi yang mereka buat sangat keterlaluan hingga menimbulkan hal – hal negatif yang dapat merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri. Salah satu tujuan diadakannya pesantren kilat yaitu untuk lebih meningkatkan pendalaman akan pengertian dan makna Tauhid bagi remaja.

2.             Pengembangan kepribadian
Untuk mencapai kepribadian yang matang, seseorang memerlukan waktu yang cukup serta bertahap, karena fitrah manusia sejak lahir sampai menemui ajalnya akan mengalami berbagai perubahan. Adapun tujuan dari pengembangan suatu kepribadian adalah agar dapat menjadi manusia dewasa yang sanggup untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri serta mandiri.

3.             Keterampilan bersosialisasi
Satu lagi tujuan dari pesantren kilat, yakni untuk mengajak kepada santrinya untuk mengasah keterampilan dalam berbagai bidang, termasuk keterampilan bersosialisasi, sebab keterampilan – keterampilan ini juga sangat mendukung terciptanya keselarasan dalam pergaulan.

Remaja Rawan Terhadap Kecanduan Narkotika


Soft drugs dan hard drugs adalah jenis obat – obatan terlarang yang sangat memabukkan dan dapat membius pemakainya hingga terbuai pikirannya melayang – layang masuk dalam alam khayalan halusinasinya. Oleh karena itu, islam mengharamkan penggunaan obat – obatan terlarang, sebab mudharat yang ditimbulkannya lebih banyak dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh. Tidak hanya akan merugikan diri sendiri, lingkungan, masyarakat dan ketentraman umat juga akan terkena imbasnya. Dalam pandangan islam, segala sesuatu yang memabukkan bagi pemakainya termasuk dalam golongan khamer, sedangkan khamer sudah jelas diharamkan oleh islam.
Berkatalah Al-Faqih Abu Laits : orang yang meminum atau menggunakan khamer dia akan memperoleh 10 macam kecacatan, diantaranya :
a.      Bertingkah laku seperti orang gila
Orang yang meminum khamer itu tingkah lakunya seperti orang gila, maka ia akan menjadi bahan tertawaan anak – anak kecil dan menjadi bahan hinaan bagi orang yang berakal.

b.      Menghilangkan akal dan merusak harta
Orang yang membiasakan diri minum khamer akan rusak akal sehatnya, juga dapat menghabiskan harta benda karena uangnya hanya akan dihabiskan untuk membeli minuman dan obat – obatan terlarang yang harganya sangat mahal.

c.       Menyebabkan permusuhan
Khamer itu akan menjadi pemicu utama terjadinya pertengkaran dan permusuhan antar sesama teman dan kerabat karib.

d.      Menghalangi ingat kepada Allah
Khamer itu dapat menghalangi peminumnya untuk ingat kepada Allah dan waktu sholat.

e.      Dapat menjerumuskan pada perzinahan
f.        Sumber segala kejahatan
g.      Menyakitkan Malaikat yang menjaga
h.      Peminumnya WAJIB dicambuk
i.        Seluruh pintu langit tertutup baginya

Guna menyelamatkan generasi muda dari kehancuran seperti ini, maka menanamkan ajaran agama dan akhlak terhadap anak seperti ini merupakan suatu keharusan yang wajib dilakukan setiap orang tua dan lingkungannya, kalau tidak menginginkan generasi mudanya hancur dan lemah seperti sampah masyarakat yang dibuang dan diasingkan. Hanya dengan pendalaman agama dan akhlak generasi kita dapat diselamatkan dari racun umat, yaitu obat – obatan terlarang.
A.             Yang Menyebabkan Menjadi Pecandu Narkotika

1.      Adanya dorongan untuk iseng
Pada mulanya hal ini didorong oleh rasa ingin tahu dikarenakan dianggap banci oleh teman – temannya yang selalu mengolok – olok dirinya karena tidak mau menggunakan obat – obatan terlarang, sehingga ia menjadi ikut – ikutan meniru temannya yang menjadi pecandu.

2.      Untuk gagah – gagahan
Ada anak muda yang menjadi pecandu narkoba hanya untuk gagah – gagahan, agar dirinya dipuji dikalangan temannya karena keberaniannya menggunakan narkoba supaya tidak dikatakan sebagai pemuda kolot, kampungan dan ketinggalan jaman.

3.      Untuk menghindari konflik batin dan kesulitan hidup
Juga ada kelompok anak muda yang menggunakan narkotika sebagai jalan keluar untuk menghindar dari kesulitan hidup dan konflik – konflik batin yang berat.


B.             Dampak Negatif yang ditimbulkan dari Kecanduan Narkotika

a.      Badan menjadi lemah karena ketergantungan terhadap narkotika, sehingga dapat menimbulkan komplikasi kerusakan pada liver jantung, kondisi tubuh menjadi rusak karena munculnya berbagai macam penyakit.
b.      Kemauannya melemah bersamaan dengan rusaknya daya pikir.
c.       Kecanduan narkotika dan obat – obatan terlarang lainnya bisa menjadikan seseorang melarat karena harga bahan narkotika itu sangat mahal sekali.

Selasa, 14 Februari 2012

Kriminalitas Remaja

Adanya remaja melakukan tindak kriminal dan sampai kecanduan obat – obat terlarang itu bukan merupakan bentuk herediter (bawaan sejak lahir). Namun disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :
A.     Pengaruh lingkungan
Perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh ayah atau ibu dapat memengaruhi jiwa anak. Karena itu, menciptakan suasana keluarga yang islami, yang penuh dengan taburan cinta kasih dan kedamaian merupakan kewajiban setiap orang tua yang ingin membentuk jiwa anaknya menjadi baik,taat,shalih dan patuh kepada orang tua.

B.      Pengaruh pergaulan
Tindak kriminal yang dilakukan oleh anak muda yang paling banyak justru dipengaruhi lingkungan pergaulannya. Beberapa sebabnya antara lain dirinya telah diabaikan oleh orang tuanya,kurang kasih sayang,perhatian dan pendidikan sehingga ia cenderung mudah melakukan tindak kriminal sebagai wujud pemberontakan dirinya.

             C .  Pengaruh pendidikan
Pendidikan jelas sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian dan karakter anak. Anak yang baik biasanya dididik dalam lingkungan yang baik, sebaliknya anak yang brutal,tidak mengenal norma-norma susila dan agamabiasanya mendapatkan didikan yang kurang baik. Anak hanya diajarkan cara mencari materi lebih tanpa disertai pendalaman agama. Pendidikan yang hanya cenderung menekankan segi materi belaka seringkali mencetak manusia-manusia serakah,tamak,rakus dan egoistis. Dengan demikian, jelas sudah bahwa tindak kriminal remaja tidak bisa lepas dari pengaruh pendidikan yang diterimanya.

Kriminalitas Remaja

Adanya remaja melakukan tindak kriminal dan sampai kecanduan obat – obat terlarang itu bukan merupakan bentuk herediter (bawaan sejak lahir). Namun disebabkan oleh tiga faktor, yaitu :
A.     Pengaruh lingkungan
Perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Tindakan kriminal yang dilakukan oleh ayah atau ibu dapat memengaruhi jiwa anak. Karena itu, menciptakan suasana keluarga yang islami, yang penuh dengan taburan cinta kasih dan kedamaian merupakan kewajiban setiap orang tua yang ingin membentuk jiwa anaknya menjadi baik,taat,shalih dan patuh kepada orang tua.



B.      Pengaruh pergaulan
Tindak kriminal yang dilakukan oleh anak muda yang paling banyak justru dipengaruhi lingkungan pergaulannya. Beberapa sebabnya antara lain dirinya telah diabaikan oleh orang tuanya,kurang kasih sayang,perhatian dan pendidikan sehingga ia cenderung mudah melakukan tindak kriminal sebagai wujud pemberontakan dirinya.





             C .  Pengaruh pendidikan
Pendidikan jelas sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian dan karakter anak. Anak yang baik biasanya dididik dalam lingkungan yang baik, sebaliknya anak yang brutal,tidak mengenal norma-norma susila dan agamabiasanya mendapatkan didikan yang kurang baik. Anak hanya diajarkan cara mencari materi lebih tanpa disertai pendalaman agama. Pendidikan yang hanya cenderung menekankan segi materi belaka seringkali mencetak manusia-manusia serakah,tamak,rakus dan egoistis. Dengan demikian, jelas sudah bahwa tindak kriminal remaja tidak bisa lepas dari pengaruh pendidikan yang diterimanya.




Kondisi Remaja pada Masa Puber

Terdapat beberapa kecenderungan yang dialami oleh remaja yang pubertas, yaitu :
1.      Kecenderungan untuk meniru
Biasanya hal-hal yang menjadi kesukaannya untuk ditiru adalah mode pakaian dan kebiasaan para bintang film yang menjadi idolanya. Mereka seringkali menirunya tanpa memperpertimbangkan kepribadian dan kondisi sosial dimana ia tinggal sehingga kerap kali tingkah lakunya menyimpang dari tatanan masyarakat yang sudah ada. Dari sinilah pentingnya menanamkan akidah dan akhlak sedini mungkin guna menjadi filter dari pengaruh budaya,ideologi dan slogan-slogan yang menyesatkan.


2.      Kecenderungan untuk mencari perhatian
Anak pada masa pubertas disamping kesukaannya untuk meniru hal-hal baru, mereka juga terkadang bertingkah laku over-acting didepan umum untuk mencari perhatian. Semua ini tidak lepas dari keinginannya dalam usaha mencari jati diri. Kecenderungan untuk mencari perhatian ini harus disalurkan pada hal-hal positif seperti membentuk organisasi sosial,ikut kegiatan keagamaan,mengikuti lomba-lomba yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.


3.      Kecenderungan mulai tertarik pada lawan jenis
Gejala-gejala seperti ini adalah wajar dan normal, justru bila anak sudah menginjak masa pubertas kemudian tidak tertarik pada lawan jenisnya ini perlu dipertanyakan, jangan-jangan dirinya tidak normal. Tumbuhnya rasa cinta kasih adalah fitrah bagi manusia agar kehidupan manusia itu terasa tenteram dan bahagia. Akan tetapi kecintaan pada lawan jenis ini harus disertai dengan tuntunan akhlak dan pegangan agama yang kuat.


4.      Selalu ingin mencoba hal – hal baru
Kecenderungan ingin mencoba hal – hal baru seperti ini umumnya bersifat negatif, seperti ingin mencoba rokok, minuman keras,mengisap ganja dan morfin yang katanya dapat menimbulkan ketenangan dan pelarian dari suatu masalah. Belum lagi ancaman Allah bagi para peminum khamer sebagaimana sabda Rasullulah SAW “Ada tiga orang yang tidak akan bisa masuk surga yaitu orang yang melanggengkan meminum khamer,orang yang memutuskan persaudaraan dan orang yang membenarkannya. Barangsiapa yang mti dalam keadaan masih melanggengkan minum khamer maka Allah akan memberi minum dia dari air sungai Ghauthah, yaitu sungai yang mengalir yang berasal dari farjinya wanita-wanita pezina yang baunya bisa menyakitkan ahli neraka yang lain akibat dari sangat bacinnya”.


5.      Kecenderungan mencari idola
Masa pubertas adalah masa kebingungan anak mencari idola untuk dijadikan model dan contoh dalam kehidupannya. Kebanyakan dari mereka cenderung mencari idola dari para artis atau bintang film yang menjadi pujaannya, sehingga bila apa yang menjadi kebiasaan para artis ditiru tanpa difilter lagi maka itu akan menyebabkan kehancuran pada diri anak tersebut. Oleh karena itu, membentengi anak dengan akhlak yang mulia disertai dengan pendalaman agama Insya Allah dapat menjauhkan anak dari jalan yang sesat.

6.      Emosinya mudah meletup
Pada masa pubertas anak sedang semangat-semangatnya berkreatif,menyalurkan bakat dan hobinya. Bersamaan dengan itu emosinya mudah meletup, hal ini dikarenakan penyaluran emosi yang tidak pada tempatnya sehingga tingkah lakunya cenderung bersifat merusak. Adapun beberapa cara terapi yang efektif untuk mengendalikan emosi mereka adalah dengan memberikan bimbingan akhlak yang mulia serta pendidikan agama yang mendalam.

Demikianlah beberapa kecenderungan yang dialami oleh anak-anak yang menginjak masa pubertas. Kecenderungan ini dapat dikendalikan dengan baik apabila disalurkan pada hal-hal positif. Sebaliknya, kecenderungan tersebut dapat menjerumuskan anak pada kesesatan dan kerusakan bila tidak diarahkan dan dibimbing ke jalan yang baik.

Remaja dengan Idealismenya



Memasuki gerbang remaja, baik remaja putra maupun remaja putri umumnya merasa dirinya sudah besar, dalam arti bukan anak-anak lagi. Itulah yang menyebabkan remaja cenderung susah diatur meskipun oleh orang tuanya sendiri. Memasuki usia 17 tahun, remaja mulai memiliki cita-cita dan ide yang mulai bermunculan. Pengaruh masa kanak-kanak yang belum seratus persen hilang dalam jiwanya menyebabkan idealismenya belum kokoh.
Cita- cita yang dimiliki kaum remaja terkadang masuk diakal apabila sesuai dengan kondisi remaja tersebut. Tetapi tragisnya, ada pula remaja yang berkeinginan muluk-muluk namun tidak berusaha menggapainya. Boleh- boleh saja remaja memiliki idealisme maupun cita-cita untuk menggapai masa depan. Namun semua itu harus dikendalikan agar tidak melenceng dari yang diinginkan.
Kendali dalam jiwa sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi perpaduan antara cita-cita dengan nafsu yang bergelora didalam jiwanya. Jika kaum remaja lebih menggunakan nafsu untuk mencapai semua keinginannya maka ini akan memberikan peluang bagi setan untuk membisiki telinga kirinya. Ketahuilah bahwa ketika seseorang stres dan melamun, setan-setan sedang sibuk mengeluarkan jurus mautnya, menjerat manusia untuk ikut dengannya dalam kesesatan.
Setan membisikinya untuk menghilangkan stress dengan mabuk-mabukan,menenggak minuman keras. Lalu darimana ia mendapatkan uang untuk membeli minuman keras? Sekali lagi setan membisikinya untuk mencuri. Mula-mula ia hanya berani mencuri milik orang tua dan saudara-saudaranya. Namun lama kelamaan, karena ia telah terbuai oleh bisikan-bisikan setan, maka wilayah pencuriaannya pun bertambah luas. Dan kini remaja yang malas dan suka melamun itupun menjadi pengikut setia setan yang terkutuk.
Begitulah gambaran remaja yang memiliki idealisme, tetapi malas untuk mewujudkannya hingga akhirnya ia menjadi bulan-bulanan setan untuk ikut berpesta pora dalam kesesatan. Sebagai remaja yang beriman dan beragama memang harus memiliki idealisme yang kuat, agar jiwanya merasa terpacu untuk mewujudkan idealisme tersebut dengan cara-cara yang baik dan diridhai Allah SWT.
 Ingatlah bila Allah telah meridhai suatu usaha, maka sudah pasti ada jalan keluarnya. Sebagaimana Allah SWT telah berfirman “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan”. Maksudnya , seorang remaja harus memiliki rasa optimisme yang kuat disamping idealisme pada dirinya. Giat bekerja sesuai dengan kemampuan dan keterampilan adalah salah satu jalan menuju tercapainya kesuksesan yang tidak mungkin dicapai dengan bermalas-malasan. Maka untuk mencapai tujuan hidupnya harus didasari oleh sikap suka menabung,ekonomis dan giat berusaha untuk mencapai tujuan hidupnya.